Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PP PMI) memberikan penghargaan Lencana Jasa Madya kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) karena jasanya dalam bidang kemanusiaan melalui kegiatan donor darah yang sering dilakukannya. Lencana ini diberikan secara langsung oleh Plh. Ketua Umum PP PMI Ginanjar Kartasasmita dalam acara pelantikan Pengurus dan Dewan Kehormatan Provinsi Jawa Barat Masa Bakti Tahun 2016-2021 di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Selas (30/8/2016).Dalam sambutannya, Aher mengucapkan terimakasih dan menganggap lencana tersebut merupakan kehormatan bagi dirinya. Dia pun mengungkapkan bahwa Jawa Barat dengan jumlah penduduknya yang besar yaitu 46,7 juta jiwa harus mempunyai kesiapan dalam bidang kemanusiaan, khusunya dalam hal kepalangmerahan yang kokoh.
Aher pun menjelaskan bahwa melalui kegiatan kepalangmerahan atau donor darah bisa menyelesaikan urusan kemanusiaan khususnya di Jawa Barat maupun di Indonesia dan dunia secara umum. Donor darah tidak hanya bisa memberikan manfaat bagi yang didonor namun juga bisa meningkatkan kesehatan para pendonor.
“Oleh karena itulah, tidak ada kata lain kecuali kita harus mendorong untuk melengkapi segala sarana dan prasarana yang diinginkan dan dibutuhkan karena secara faktual memang kebutuhannya nyata di lapangan,” kata Aher.
Dibutuhkan sekitar 2% pendonor dari jumlah penduduk yang ada di suatu daerah untuk menyumbangkan darahnya. Aher pun mengusulkan perlu dirancang pembentukan Bank Darah minimal di enam wilayah yang ada di Jawa Barat, yaitu di Bandung Raya, Priangan Raya, Cirebon Raya, Bogor Raya, Bekasi Raya, serta Sukabumi Raya.
“Kira-kira perlu dirancang untuk masa depan kemanusiaan kita Bank Darah yang memadai, yang lengkap untuk memelihara masa depan kemanusiaan di Jawa Barat ini,” pungkas Aher.
Sementara itu, Plh. Ketua Umum PP PMI Ginanjar Sasmita mengataka bahwa setiap tahun Indonesia mengimpor hingga 4 juta kantong darah untuk memenuhi kecukupan darah sebesar 2% tersebut. Untuk itu, Ginanjar pun menyambut baik ide Aher untuk membangun Bank Darah di Jawa Barat yang sesuai dengan rancangan program PMI yaitu membangun pabrik kantong darah.”Selama bumi ini ada, selama Republik ini ada kantong darah itu akan terus kita perlukan. Jadi tepatnya di Jawa Barat itu tadi salah satu tempatnya di Bekasi. Mohon Pak Gubernur bisa memberikan semangat dan dorongan,”pinta Ginanjar.
Dalam acara pelantikan ini, dilantik sebagai Ketua PMI Jawa Barat yaitu Irjen Pol. Purn. Drs. H. Adang Rochjana. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Pengurus Pusat PMI Nomor: 239/KEP./PP PMI/V/2016 tentang pengesahan Pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Barat Masa Bakti
Tahun 2016-2021.
Selain itu, dilantik pula Dewan Kehormatan PMI Jawa Barat berdasarkan Keputusan Pengurus Pusat PMI Nomor: 238/KEP./PP PMI/V/2016 tentang Penetapan Dewan Kehormatan PMI Jawa Barat Masa Bakti Tahun 2016-2021 dengan susunan,yaitu:
1. Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan (Ketua)
2. Dr. H. Dani Setiawan, M.Si.
3. Mayor Jenderal TNI (Purn.) Zaenuri Hasyim
4. Brigjen Polisi (Purn.) Dr. H. Nana Rukmana Asmita, M.H.
5. Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA.
6. Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si.
Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan edukasi serta kesadaran tentang pentingnya donor darah sebagai sebuah gerakan kemanusiaan. Selain itu, dia juga akan turut serta mendorong pengembangan dan percepatan infrastruktur yang diperlukan untuk menampung darah, seperti program pengelolaan dan pengumpulan darah melalui Bank Darah tersebut.”Saya juga berfikir bahwa hari ini Palang Merah Remaja (PMR) harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Palang Merah Indonesia, itu harus dihidupkan kembali,” tutur Netty.
PMR merupakan organisasi kemanusiaan yang sangat penting sebagai alat untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan, persaudaraan, kemandirian, kesukarelaan, dan empati kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan termasuk darah. Hal tersebut harus ditanamkan sejak usia sekolah, sehingga PMR perlu untuk dihidupkan kembali menjadi ekstrakulikuler di setiap sekolah.(doc.Humas Jabar Prov.)