Sejak tahun 2002, PMI telah menjalankan sebuah program kesiapsiagaan Bencana berbasis masyarakat. PMI mempercayai kekuatan terbesar dalam upaya pengurangan risiko Bencana adalah dengan melakukan investasi kepada masyarakat yang rentan terhadap ancaman Bencana diwilayah mereka. Seiring perkembangan waktu, PMI terus melakukan upaya-upaya untuk selalu meng-update setiap informasi dan pengetahuan kepada masyarakat.
Melalui pendekatan pelaksanaan program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) PMI mencoba membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi kejadian Bencana, serta berkontribusi kepada program pemerintah untuk menciptakan Desa/kelurahan tangguh Bencana.
Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) merupakan wadah pembinaan (kegiatan) Masyarakat yang dikembangkan PMI dalam mewujudkan Visi dan Misi PMI . Anggota SIBAT inilah yang melaksanakan fungsi terdepan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dibidang Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat bencana secara menyeluruh dan berkelanjutan. PMI melalui pendekatan program PERTAMA ini telah menciptakan sekitar 6000 tenaga sukarelawan SIBAT tersebar di 200 desa, 80 Kabupaten/kota dan 20 Provinsi di Indonesia.
PMI secara berkala dan berkelanjutan terus merencanakan pengembangan SIBAT, dan juga menampung motivasi, idealisme, pengalaman, dan ketrampilan masyarakat guna mendukung kemajuan PMI. Program yang berkelanjutan bertujuan melibatkan SIBAT dalam setiap kegiatan PMI sebagai mitra kerja di bidang Penanggulangan Bencana PMI.
Anggota SIBAT sebagai Sukarelawan mengajak masyarakat lainnya untuk terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, sehingga kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah kemanusiaan semakin meningkat terutama dalam hal Pengurangan Risiko Bencana. Selain untuk menyiapkan masyarakat tangguh dalam merespon kejadian Bencana, PMI juga memfasilitasi masyarakat yang tergabung dalam sukarelawan SIBAT untuk dapat melakukan aksi-aksi mitigasi yang termasuk didalamnya terkait dengan isu lingkungan, adaptasi perubahan iklim, ketahanan pangan, kesehatan bahkan menyiapkan mereka untuk dapat memiliki alternative kemata pencaharian dimiliki.
Sehubungan dengan itu maka dalam rangka menilai capaian yang telah dihasilkan diperlukan latihan gabungan bersama dari semua SIBAT yang telah dibentuk oleh PMI ditingkat Nasional. Meskipun disadari pada saat kejadian Bencana, anggota SIBAT tersebut telah membuktikan keberadaannya untuk merespon dan memberikan pelayanan dalam rangka membantu peran dari pemerintah di tingkat desa/kelurahan itu sendiri.
Latihan gabungan ini diharapkan akan menjadi pemicu dan motivasi bagi sukarelawan SIBAT yang telah dibentuk agar lebih semangat dalam membangun desa/kelurahannya dengan pertimbangan pengurangan risiko Bencana, selain itu sebagai bagian dari promosi Nasional bahwa PMI saat ini telah mendukung program pemerintah dan sebagai bukti untuk advokasi terhadap keberlanjutan keberadaan SIBAT dan pengakuan di tingkat desa atau kelurahan. Khususnya SIBAT Di PMI Kabupaten Bandung telah terkoodinir dengan baik serta dalam pelaksanaan kegiatannya telah dapat mengatasi masalah lingkungannya sendiri seperti saat ini dalam penanganan banjir di wilayah Baleendah, dayeuhkolot dan Bojongsoang.